Tanggal 17 Agustus merupakan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia, pada hari itu kemerdekaan Indonesia berhasil diraih berkat jasa para pahlawan.
Sudah seharusnya kita memperingati hari kemerdekaan dengan bersatu padu dalam satu tujuan, yaitu menuju Indonesia maju. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 45 alenia 1. Untuk mencapai kemerdekaan melalui perjuangan panjang, dengan pengorbanan sampai titik darah penghabisan. Rasa Nasionalisme yang melekat pada para Pahlawan hendaknya kita contoh seperti keadaan saat ini.
Namun pada tahun ini sedikit berbeda, Hari kemerdekaan Indonesia yang biasanya diwarnai oleh berbagai lomba dan berbagai acara lainnya yang mengikuti setelah upacara bendera, kini tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal karena pandemi. Meskipun tahun ini kita tidak bisa melakukan kegiatan di luar ruangan untuk menyambut hari kemerdekaan, kita tetap bisa merasakan semangat kemerdekaan disekitar kita. Banyak orang yang mengikuti upacara online dari live yang diadakan oleh istana. Selain itu sekarang banyak juga diadakan lomba-lomba untuk menyambut hari kemerdekaan secara online.
Sebagai Generasi Muda, kita juga harus bisa beradaptasi, memandang pandemi ini sebagai sesuatu yang membuat kita belajar. Ki Hadjar Dewantara “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah”. Pada dasarnya kita akan bisa belajar dari siapapun dan dimanapun.
Kita harus berkaca dari kesalahan masa lalu yang membuat pandemi ini menyebar dengan sangat cepat. Yang kita harus lakukan sekarang adalah selalu waspada terhadap keadaan, selalu menggunakan masker dan patuhi protokol kesehatan yang ada. Meskipun bersama orang-orang terdekat kita, kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Hindari pertemuan berkelompok bersama orang yang tidak serumah dan yang tidak esensial. Selamatkan diri Anda, keluarga dan masyarakat sekitar Anda. Jadilah orang yang bertanggung jawab dalam penanganan covid-19
Era kita berbeda dengan era Ki Hadjar Dewantara, kita bisa belajar kapanpun dan dimanapun dengan teknologi yang ada, tidak perlu melakukan kontak fisik secara langsung. Masa ini juga memberikan pelajaran berharga tentang cinta, kepedulian, tolong menolong, dan mengikhlaskan orang terkasih. Tapi janganlah kita larut dalam kesedihan, mengeluh, atau hanya berpangku tangan. Belajarlah dari perjuangan syuhada dahulu yang harus rela berdarah, rela kehilangan keluarga, bahkan rela mati yakinlah “Habis Gelap Terbitlah Terang”-RA Kartini, cara kita untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan adalah dengan semangat belajar dan memupuk rasa nasionalisme agar memiliki pandangan positif, optimis dan cinta pada bangsa sehingga bisa menjadi generasi penerus yang menghargai jasa-jasa para pahlawan.